Review Novel 5 CM karya Donny Dhirgantoro

 

 NOVEL 5 CM

 

Judul            : 5 cm

Penulis         : Donny Dhirgantoro

Penerbit        : Grasindo

Tahun            : 2005

Tebal buku    : 381 halaman

Dhonny Dirgantoro,Orang biasa yang terus berjuang untuk impiannya menjadi seorang penulis. Pada 2008 memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya di sebuah Bank Swasta dan menjadi penulis, pilihan pekerjaan yang masih harus terus ia perjuangkan sampai sekarang.

Dhonny merupakan penulis novel dari 5 cm yang sempat terkenal sampai di adaptasi dan difilmkan.

 

Mimpi dan Sahabat. Dua kata yang bisa jadi tak saling berhubungan. Mimpi adalah gabungan antara keyakinan yang kuat dengan keinginan seseorang untuk meraihnya. Sementara sahabat, ia kadang menjadi instrument tak terbantahkan dalam mewarnai mimpi-mimpi itu. Sahabat adalah teman dikala kita senang, sedih, suka, duka, tawa, dan ceria. Sahabat akan datang walaupun kita tak memanggilnya. Dalam sahabat, ada rasa tak terlukiskan. Ada rasa tak terbantahkan. Kadang perasaan itu muncul di saat kita lama tidak berjumpa dengan sahabat kita itu.

 sekelumit mimpi dan persahabaan dalam novelnya berjudul 5 cm ini.Novel yang diberi judul sangat mudah untuk diingat.

Didalam Novel 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima  anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta.

Arial adalah orang yang paling ganteng menurutnya, berbadan maskulin. Arial selalu tampak rapi dan sport. 

Riani adalah seorang wanita cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. 

Zafran seorang yang suka menulis puisi bak picisan yang berbadan kurus, orang yang apa adanya dan juga humoris diantara mereka.Zafran selalu mempunyai cara untuk mencairkan suasana apalagi ketika mengobrol dengan Genta. 

Ian memiliki postur tubuh yang bulat,berkacamata, penggila bola, dan penggemar berat Happy Salma. 

Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai "Kapten" oleh semua, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, aktivitas kampus dan teman yang bisa mengikuti alur atau mudah bergaul. Lima orang sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun.

Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Awalnya Riani menolak,tetapi Genta memberi penjelasan dan cukup membuat hati Riani menjadi tenang.

Akhirnya keputusan itu pun disetujui bersama.

Setelah lama tidak bertemu,akhirnya mereka memutuskan untuk mengadakan "Reuni".Ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari oleh Genta.

"Kita bertemu di stasiun" ucap Genta.

Itu cukup membuat teman-temannya kelimpungan dan bertanya di benak mereka.

Setelah semua sudah di Stasiun,dan mereka bersiap untuk pergi ketempat tujuannya.Menggapai puncak tertinggi di Jawa.Yaitu Gunung Semeru.

Perjalanan pun dimulai.

 Dalam pendakiannya, Genta dan kawan-kawan harus dihantam habis-habisan oleh hujan debu dan dinginnya udara yang menyelimuti kawasan Mahameru. Tak berhenti sampai di situ, Donny melalui tokoh Ian, dalam perannya, menampilkan gambaran yang tak terduga ketika ia tidak lagi bergerak setelah diterpa batu yang terjatuh dalam pendakian curam. Namun akhirnya, Ian pun sadar dan mereka sampai di puncak tertinggi Mahameru itu.

Selama dalam perjalanan mereka melihat pemadangan yang sungguh menakjubkan dan luar biasa indahnya. Siapa saja yang melihatnya pada waktu itu pasti akan mengatakan hal yang sama akan keindahannya.

Mereka memulai perjalanan menuju Mahameru pukul lima pagi dari Ranu Pane. Mahameru perlahan seperti muncul dan terlihat antara kabut pagi dan langit biru. Angin dingin pagi dan sejuk mengiringi langkah mereka.

Mereka menempuh perjalanan untuk sampai ke puncak Mahameru membutuhkan waktu yang lumayan lama. Berbagai macam rintangan mereka hadapi untuk dapat sampai ke puncak Mahameru. Genta hanya tersenyum lepas ketika mereka tinggal 10 meter lagi untuk dapat mencapai puncak Mahameru

kisah perjalanan para tokoh dalam novel ini menuju puncak Mahameru kelihatannya memiliki keterkaitan dengan hobi sang penulis. Diketahui Dhonny merupakan seorang pecinta alam yang gemar naik gunung. Maka tidak heran jika ia tahu betul bagaimana perjuangan untuk sampai ke puncak gunung. Selain itu dari unsur budaya, penulis yang besar di lingkungan Jakarta juga menyebabkan bahasa yang digunakan cenderung menggunakan bahasa anak gaul Jakarta.

Amanat yang terkandung amat dalam yaitu :

Terimalah apa yang menjadi kekurangan dari sahabat kita. Karena tidak semua orang yang mempunyai kelebihan semata. Kelebihan tersebut pasti selalu didampingi dengan kekurangan. Tinggal bagaimana kita menyikapi hal tersebut.

Berikut unsur intrinsik yang terkandung pada novel "5 cm" ini :

1. Tema.

Tema yang terkandung dalam novel ini adalah tentang persahabatan anak muda yang mempunyai kekuatan dan keyakinan akan satu hal. Cerita ini dipadu padankan dengan kisah percintaan yang membuat hati para pembacanya ikut terombang ambing.

2. Latar

Latar tempat novel "5 cm" karya Dhonny ini adalah stasiun kereta api, ranu peye, ranu kumbolo, dan puncak mahameru. Latar waktu pagi hingga malam, sedangkan untuk latar suasananya adalah menyenangkan, mengharukan dan menegangkan.

Dimana ada adegan Ian terperosok dari jurang gunung dan membuat mereka dilumuri darah.

3. Alur

Alur dalam novel ini merupakan alur campuran.

4. Penokohan

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian atas,semua tokoh yang diperankan mempunyai sifat dan sikap yang sudah menjadi ciri khas 5 anak manusia yang bersahabat ini.

5. Amanat

Terimalah apa yang menjadi kekurangan dari sahabat kita. Karena tidak semua orang yang mempunyai kelebihan semata. Kelebihan tersebut pasti selalu didampingi dengan kekurangan. Tinggal bagaimana kita menyikapi hal tersebut.

6. Gaya Bahasa.

Menggunakan bahasa yang tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.

Unsur Ekstrinsik :

 Sebuah perjalanan para tokoh dalam novel ini menuju puncak Mahameru kelihatannya memiliki keterkaitan dengan hobi sang penulis. Diketahui Dhonny merupakan seorang pecinta alam yang gemar naik gunung. Maka tidak heran jika ia tahu betul bagaimana perjuagan untuk sampai ke puncak gunung.

1. Kelebihan novel ini :

Dalam novel ini, terdapat kata-kata yang membuat kita terinspirasi untuk semangat menjalani kehidupan. Ditambah lagi penggunaan bahasa yang mudah dimengerti dan penempatan setting waktu dan tempat yang sangat detail.

2.Kekurangan novel ini :

Pada saat “ending cerita”, keadaannya sangat begitu memaksakan,dengan pembentukan keluarga antar sahabat ditambah lagi dengan keturunan-keturunan mereka yang mempunyai sifat dan karakteristik yang sama dari para orangtuanya.